Generasi Muda Kreatif dan Inspiratif dengan Internet
Di era
milenial ini perkembangan teknologi terus berpacu seolah tak terbendung. Salah
satu speaker dalam agenda diskusi publik sosialisasi redesign USO mengtakan
bahwa, "Garis finish dari teknologi itu sama-samar atau tidak terlihat jelas".
Artinya ia akan terus mengalami dinamika dan pembaharuan tiada henti.
Berdasarkan
survey statisik, User internet di Indonesia menduduki peringkat ke 5 di dunia
setelah China,India, USA, dan Rusia. Bisa dibayangkan bahwa setiap harinya
tidak kurang dari 132 juta penduduk indonesia (51,8%) merupakan pengakses
internet aktif dari total penduduk indonesia yang berjumlah 256,2 juta jiwa.
Di sisi lain negara Indonesia saat ini mengalami sebuah era yang dinamakan bonus demography.
Yakni jumlah penduduk usia produktif jauh lebih banyak melampaui usia non
produktif jika dibandingkan dengan berbagai negara di dunia. Mayoritas pengguna
internet didominasi juga oleh kaum
pemuda. Artinya ini adalah sebuah tantangan sekaligus peluang kaitanya
pemanfaatan teknologi.
Social media
menjadi akses yang sangat digandrungi. Mulai dari FB, IG, Youtube, twitter,
Linkedin dll tak jarang menjadi ajang eksistensi diri di dunia maya. Ada yang
digunakan untuk sesuatu yang positif semisal mendukung literasi, ajang berbagi
pengetahuan dan kebaikan, membangun jaringan atau komunitas dll. Namun tak
sedikit pula yang justru disalahgunakan untuk mengakses hal-hal yang kurang
pantas seperti pornografi, penipuan, hacking dll.
Melihat
kondisi tersebut, kita perlu berfikir lebih jauh bagaimana cara menjadikan
internet menjadi lebih produktif guna mengurangi persoalan kemiskinan dan
kesenjangan yang menjadi PR besar negara.
Setidaknya dapat ada 3 aspek yang
perlu diperhatikan:
1. Digital Literacy
Kenyataan yang
ada adalah perkembangan budaya/
kecerdasan User tidak secepat perkembangan teknologi. Akhirnya
berimplikasi pada maraknya berita Hoax yang beredar. Generasi Jaman Now perlu
belajar bijak dalam berinternet. Jika ada Hoax maka klarifikasi dulu benar
tidaknya kebenaran berita tersebut? Akankah berita tersebut kangsung dibuang?
Disimpan untuk konsumsi pribadi? Atau perlukan dishare/ tidak? Kalau akan dishare
kira2 siapakah pihak yang perlu tahu informasi tersebut? Teliti dan cermati
sebelum posting. Potinganmu menunjukan cerminan kualitas dirimu. Pahami dengan
baik How To Use Smartphone Being Smarter.
2. Digital Inclussion
Teknologi itu
bisa dijadikan sebagai lompatan untuk mengejar negara maju. Internet tidak
hanya berfungsi sebagai sarana sosialisasi namun juga alat bisnis dan ekonomi.
Masuk kedunia usaha dan kembangkan dunia disana. Di tengah kelesuan ekonomi
global, bisa jadi dipastikan dunia digital ini menjadi suporter kebangkitan
ekonomi.
3. Goverment support
Pemerintah sebagai
pemegang kebijakan melihat realita dunia digital yang menghegemoni hampir di
semua lapisan masyarakat perlu untuk memberikan adanya tindakan nyata guna
merecover segala peluang dan ancaman yang mungkin timbul. Ir. Sukamta sebagai
salah salah satu pembicara yang sekaligus perwakilan dari DPR RI Komisi I
tengah memunculkan adanya draft kebijakan kepada pemerintah untuk memberikan
dukungan penuh kepada kawula muda untuk mengembangkan diri dengan memunculkan
start-up2 baru menjadi salah satu solusi dalam mengurangi jumlah pengangguran
usia produktif.
Kita bisa
belajar dari kasus ekonomi digital USA tahun 2015 bahwa ternyata dengan
penggunaan digital sebagai alat ekonomi menyumbang penyerapan tenaga kerja
sebanyak 1,56 juta (2,6 kali lipat lebih besar), pendapatan ekonomi digital 32%
lebih cepat dibaning non digital, dari 58.000 bisnis digital aktif mampu
menyokong pendapatan hingga 161 miliar poundsterling.
M. Idham
Ananta Timur, M.Kom selaku ahli IT dan dosen UGM yang juga salah satu keynote
speaker mengatakan bahwa, "jika kita
terlahir sebagai orang miskin, itu bukan salahmu. Namun jika di era digital ini
engkau masih saja miskin, maka bisa dipastikan itu salahmu.
Dunia
benar-benar terbuka dengan seluas-luasnya. Apa saja yang dulu menjadi penghambat
kini tak lagi jadi penghalang yang berarti. Seperti batas geografi, teritorial,
pertemuan, birokrasi dll. Artinya kita bisa mengakses semua dengan berbagai
kemudahan.
Internet ini
bukan hanya sebagai sarana sosialisasi atau ajang eksistensi diri. Kembali pada
definisi kita itu siapa. Seindah apapun yang kita posting atau share
tidak akan berpengaruh pada apapun kalau kita tidak mengenali apa dan siapa
jati diri kita.
Dengan
sedemikian masifnya penggunaan internet di berbagai wilayah oleh berbagai kalangan
serta perkembangan teknologi yang makin advance setiap waktunya, bahkan sebentar
lagi akan dikembangkan teknologi 5G yang mampu mengakses 1GB per second.
Lantas, Pertanyaanya adalah akses sebesar itu akan dipergunakan untuk apa??
It back to Your Creativity and Productivity.
Sebagai bekal generasi muda maka
Sulaplah apa yang dipunya menjadi Karya.
Semoga
Bermanfaat