Disusun Oleh:
NAMA
|
:
|
TANTRIATI
|
NIM
|
:
|
12011025
|
PROGRAM KEAHLIAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
KUNJUNGAN KE WADUK SERMO
A. Sejarah Dan Latar
Belakang
Proyek
pembangunan Waduk Sermo merupakan salah satu komponen program IISP (Integreted
Irrigation Sector Project) yang pembiayaannya berasal dari APBN murni dan
bantuan ADB. Studi kelayakan Waduk Sermo dilakukan oleh Mac Donald tahun 1980,
dilanjutkan oleh PT Indra Karya tahun 1985 dan 1991. Penelitian untuk
mengetahui waduk sermo layak dibangun dari segi teknis dan ekonomis dilakukan
oleh ELC – Electroconsult pada tahun 1992. Waduk Sermo ini dibuat dengan
membendung Kali Ngrancah yang dapat menampung air 25 juta meter kubik.
Pembangunannya diselesaikan dalam waktu dua tahun delapan bulan (1 Maret 1994
hingga Oktober 1996). Waduk Sermo ini diresmikan pada tanggal 20 November 1996
oleh Presiden Soeharto dan akhirnya resmi beroperasi pada tahun 1997.
Pembangunan waduk sermo ini membuat Pemda Kulonprogo harus memindahkan 107 KK
dengan bertransmigrasi ke Tak Toi Bengkulu, dan ke PIR kelapa sawit Riau.
Tujuan
pembangunan waduk ini adalah untuk suplesi sistem irigasi daerah Kalibawang
yang memiliki cakupan areal seluas 7.152 Ha. Sistem irigasi tersebut merupakan
interkoneksi dari beberapa daerah irigasi, diantaranya Clereng, Pengasih, dan
Pekik Jamal.
Pembangunan
Waduk Sermo diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui
perluasan areal, effisiensi air irigasi dan peningkatan intensitas tanam,
sehingga diharapkan dapat memperbaiki pendapatan petani dan meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan kesempatan kerja di daerah tersebut.
B. Lokasi Waduk Sermo
Letak Waduk Sermo boleh
dibilang cukup strategis, karena berada diantara dua bukit dan disekelilingnya
masih banyak pepohonan dan adanya cagar alam atau hutan wisata yang membuatnya
nampak hijau dan sejuk. Di sana terdapat jalan yang melingkari sekeliling waduk
sehingga memudahkan pengunjung menikmati Waduk Sermo dari sudut pandang manapun
dengan leluasa. Di sepanjang jalan melingkar itu terdapat tempat – tempat
persinggahan berupa rumah jamur (berbentuk seperti jamur) dan juga rumah
panggung. Terdapat pula warung makan, bengkel dan juga toilet umum. Disamping
itu juga menyediakan wisma atau vila apabila kita ingin menikmati keindahan
waduk pada malam hari. Bila ingin mengelilingi Waduk Sermo lewat air, disana
juga disediakan penyewaan perahu atau sering pula masyarakat menyebutnya “gethek”.
Perahu motor juga ada. Bila ingin memancing, kita tidak perlu membayar. Cukup
membeli atau membawa sendiri peralatan untuk memancing. Meski pengunjung bebas
memancing di Waduk Sermo, namun ada kawasan-kawasan tertentu yang dilarang
sebabberbahaya.
C.
Fungsi & Manfaat Waduk Sermo
• Paritirta dan pariboga (irigasi)
• PDAM
• Parimina (Perikanan)
• Pariwisata
• Olah Raga
• PDAM
• Parimina (Perikanan)
• Pariwisata
• Olah Raga
Dampak Adanya Waduk
Sermo Pada Bidang Ekonomi Adanya waduk sermo di desa hargowilis, dapat membantu
meningkatkan perekonomian warga sekitar waduk, dan juga dapat mengurangi jumlah
pengangguran di desa hargowilis khususnya.
Dampak Adanya Waduk Sermo Terhadap Sosial Budaya Yang paling menonjol akibat terjadinya perubahan-perubahan fisik maupun ekonomi dan sosial budaya, ternyata berpengaruh terhadap perubahan adat kebiasaan yang ada di daerah penelitian. Hal ini terlihat oleh adanya upacara tradisional Rebo Wekasan (upacara syukuran panen yang melimpah) yang saat ini sudah mundur sebagai akibat Desa Hargowilis terpisahkan oleh Waduk Sermo. Selain itu, para penduduk juga sudah mulai berpikir secara rasional sehubungan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada.
Dampak Adanya Waduk Sermo Terhadap Sosial Budaya Yang paling menonjol akibat terjadinya perubahan-perubahan fisik maupun ekonomi dan sosial budaya, ternyata berpengaruh terhadap perubahan adat kebiasaan yang ada di daerah penelitian. Hal ini terlihat oleh adanya upacara tradisional Rebo Wekasan (upacara syukuran panen yang melimpah) yang saat ini sudah mundur sebagai akibat Desa Hargowilis terpisahkan oleh Waduk Sermo. Selain itu, para penduduk juga sudah mulai berpikir secara rasional sehubungan adanya keterbatasan sumberdaya yang ada.
Selain itu juga
masyarakat di sekitar waduk sermo, banyak yang memanfaatkan pinggiran waduk
sermo tersebut untuk ditanami rumput kolonjono sebagai makanan ternak mereka,
karena sebagian besar mereka yang bertempat tinggal di sekitar waduk sermo,
banyak yang memelihara sapi dan kambing, tetapi ada juga masyarakat yang
menanami sayuran, seperti kangkung, lembayung dan lain-lain
Bentuk-bentuk
Kerja Sama Antara Pihak Waduk Sermo dan Masyarakat
Bentuk-bentuk
kerjasama antara pihak waduk sermo dengan masyarakat yaitu diantaranya dengan
adanya, pemberian bibit tanaman oleh pihak waduk sermo pada masyarakat untuk
ditanam di sekitar waduk, pengadaan pelatian pembuatan pupuk organik oleh pihak
waduk sermo, mengadakan penyuluhan-penyuluhan dan pengarahan pada masyarakat,
baik itu dari kelompok tani, kelompok penjaring, kelompok warung dan lain-lain,
agar dapat mengembangkan usahanya dan dapat memajukan waduk sermo.
D.Bangunan
Waduk Sermo ini terdiri dari bendungan utama yang merupakan tipe urugan batu berzona dengan inti kedap air. Puncak bendungan memiliki elevasi +141,60meterdengan panjang 190.00 meter, lebar 8,00 meter, tinggi max 58,60 Meter dan volume urugan 568,000 meter. Coffer Dam dengan tipe urugan batu dan selimut kedap air yang memiliki elevasi mercu+105,00 meter. Bangunan pelimpah dengan tipe "ogee" tanpa pintu yang memiliki lebar pelimpah 26 meter, elevasi mercu 136,60 meter, peredam energi bak lontar dan lantai peredam energi. Bangunan terowongan dengan bentuk tapal kuda dengan diameter 4,2 meter yang memiliki kapasitas 179,50 meter kubik per detik, elevasi inlet 89,00 meter dan elevasi outlet 84,00 meter. Selama ini Waduk Sermo dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan untuk air irigasi yang mengairi sawah di daerah Wates dan sekitarnya. Terkadang lokasi Waduk digunakan untuk lomba dayung seperti yang terjadi belakangan ini dan untuk pelatihan bagi Akademi Angkatan Udara (AAU), juga sering dijadikan obyek diskusi akademika tentang evaluasi geologi teknik dan kerentanan gerakan tanah di sekitar waduk tersebut (terutama pada sandaran dinding bendungan sebelah barat/kanan).
E.Sedimentasi
Sedimentasi
merupakan permasalahan klasik yang tidak hanya terjadi Indonesia tapi juga
hampir di seluruh dunia. Ancaman sedimentasi ini juga mengancam waduk-waduk
yang ada di Indonesia sekitar 284 waduk dan dapat mengurangi kapasitas
tampungan waduk serta berkurangnya umur layan waduk. Upaya penanggulangan
sedimentasi yaituinfrastruktur yang optimum untuk mengatasi sedimentasi yang
dapat dibangun, dioperasikan, dan dipelihara secara mudah, praktis dan berbiaya
rendah.
Berdasarkan
kondisi tersebut, Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan (BHGK) melalui
kegiatan Teknologi Bangunan Pengendali Sedimen telah melakukan penelitian
mengenai efektifitas dari Bangunan Pengendali Sedimen (BPS). Manfaat dari
bangunan ini adalah BPS ini mampu menangkap sedimen di alur sungai.
Bangunan Penampung
Sedimen (BPS) berfungsi untuk menahan, menangkap dan mengendalikan laju
angkutan sedimen pada alur sungai sebelum masuk ke tampungan Waduk Jatigede.
Kapasitas sedimen waduk jatigede 980 juta m3, Air baku 3.500 l/s, Listrik
110 MW, Irigasi 90.000 ha Laju angkutan sedimen 7,77 juta m3/tahun.
F.
Ketersediaan Air di Waduk Sermo
Ketersediaan air permukaan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah ketersediaan air waduk. Waduk adalah tubuh perairan yang
dibuat oleh manusia, tujuan utamanya adalah untuk menyimpan air pada saat run
off berlrbih, maksudnya adalah untuk berbagai kepentingan penyediaan air di
waktu kemaau, penanggulangan banjir, pembangkit tenaga listrik dan wisata. Pada
Sub DAS Ngrancah terdapat sebuah waduk yang dibangun pada tahun 1993an yang
diberi nama Waduk Sermo. Menurut wawancara yang dilakukan kepada 100 responden
di Desa Hargawilis dan Hargatirta, waduk Sermo dibangun salah satunya untuk
mengatasi kelangkaan air ketika kemarau panjang yang terjadi di beberapa desa
di Kulonprogo, terutama desa desa yang berada pada daerah perbukitan. Selain
itu Waduk Sermo juga berfungsi untuk kebutuhan irigasi di beberapa kecamatan di
Kulon Progo.
Ketersediaan air waduk dihitung dengan Imbangan air
waduk. Imbangan air adalah besarnya volume air yang masuk ke waduk berbanding
lurus dengan besarnya volume air yang keluar dari waduk. Masukan (Inflow) merupakan besarnya aliran air
yang masuk ke waduk. Masukan (inflow)
yang dimaksud pada imbangan air di atas adalah aliran sungai yang masuk ke
waduk. Besarnya aliran air sungai (debit) yang masuk ke waduk sermo diketahui
dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk
Sermo. Terdapat 7 anak sungai yang mengisi waduk, yang mana empat sungai
diantaranya bertemu menjadi satu dan
menjadi pengisi terbesar dari waduk Sermo. Sungai utama yang mengisi waduk
tersebut adalah Sungai Ngrancah. Debit air Sungai Ngrancah yang masuk ke dalam
waduk setiap harinya tidak sama, tergantung pada sistem pengendalian pintu
airnya. Menurut data yang direkam setiap harinya selama dua tahun (2009 dan
2010), rata rata debit Sungai Ngrancah yang masuk ke Waduk Sermo sebesar
15.314.900 m3/tahun.
Hujan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya Input yang masuk ke
waduk sermo. Data curah hujan di daerah
sekitar bendungan waduk sermo diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Tebalnya
hujan yang mengisi Waduk Sermo sebesar 1.517.949 m3/tahun. Selain
itu waduk Sermo juga mendapat masukan air dari air tanah, cadangan air atau storage dan beberapa sungai kecil di
sekitarnya yang besarnya mencapai 8.796.254 m3/tahun. Jumlah ini
dapat diketahui melalui perhitungan neraca waduk, yang mana diketahui outflow waduk melalui Sungai Secang
sebesar 25.629.541.150 m3/tahun. Selain itu outflow
juga berasal dari evaporasi.
Evaporasi adalah proses
perubahan molekul air dari air permukaan waduk menjadi molekul uap air yang
terangkat ke atmosfer. Data evaporasi diperoleh dari survey data sekunder yang
berasal dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Data Evaporasi tersebut digunakan
untuk menghitung besarnya volume air yang menguap ke atmosfer dengan mengalikannnya
dengan luas waduk sermo. Total Evaporasi pada Waduk Sermo sebesar 87.953 mm3/tahun. Sehingga setelah melalui
perhitungan imbangan air waduk, totol ketersediaan air yang dihitung dari
jumlah input waduk yang berasal dari presipitasi, debit Inflow sungai, debit
airtanah dan juga cadangan storage sebesar 25.629.103,5 m3/tahun.
Sebuah Perusahaan
Pengolahan Air Bersih telah dibangun pula di tepi waduk. Fungsinya adalah untuk
mengolah air waduk menjadi air bersih yang layak untuk digunakan untuk kebutuhan
domestik warga. Air bersih tersebut di alirkan melalui pipa pipa PDAM ke
beberapa kecamatan di Kulon Progo. Setiap harinya perusahaan
mengambil air dari waduk Sermo sebanyak 1.836 m3. Pada tahun 2011,
sudah banyak masyarakat yang menggunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari
harinya. Akan tetapi tak sedikit pula masyarakat yang tidak menggunakan jasa
PDAM untuk memperoleh air. Akan tetapi ada pula masyarakat yang tinggal dekat
waduk namun tidak menggunakan jasa PDAM. Mayoritas mereka adalah masyarakat
yang memiliki sumur di rumahnya. Ada pula masyarakat yang tetap lebih memilih
menggunakan air dari mata air yang jaraknya cukup jauh daripada menggunakan
PDAM. Mereka mayoritas adalah masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu
membayar biaya tagihan PDAM.
Distribusi penyaluran PDAM dari
Waduk Sermo hingga saat ini juga belum dapat mencakup seluruh masyarakat yang
kerap mengalami kelangkaan air ketika kemarau, hal tersebut terjadi pada
masyarakat yang tinggal di lereng lereng atas yang sulit dijangkau. Sehingga
diharapkan pemerintah dapat menurunkan harga PDAM atau memberikan subsidi air
bersih bagi rakyat yang kurang mampu supaya seluruh kalangan masyarakat dapat
merasakan fasilitas air bersih dengan mudah. Selain itu distribusi penyaluran
pipa-pipa PDAM juga harus diperluas sehingga masyarakat tidak lagi mengalami
krisis air ketika kemarau
G.
Sistem
Pengelolaan Waduk Sermo
Pengelolaan Waduk Sermo yang
berada di Kali Ngrancah Pedukuhan Sermo Desa Hargowilis Kecamatan Kokap
merupakan terbaik di Indonesia. Salah satunya karena ada ketaatan dari warganya
dan ada pimpinan yang dihormati dari dalam hati.
Seperti diketahui tujuan dibangunnya waduk Sermo adalah untuk suplesi daerah irigasi Sistem Kalibawang dengan areal 7.152 hektar. Selain kebutuhan irigasi, air dari waduk juga digunakan untuk air baku air minum PDAM Kulonprogo sebesar 150 liter/detik dan penggelontoran Kota Wates sebesar 50 liter/detik. Dan kontribusi sabuk hijau bagi masyarakat adalah untuk pengawetan air di sumber air alternatif, hijauan makanan ternak, dan tanaman serbaguna.
Di Indonesia rata-rata airnya keruh, sedangkan di Waduk Sermo airnya jernih, ini menunjukkan tidak ada sedimen yang masuk, karena semua tertutup hutan. Sebelumnya juga dilakukan peninjauan pengendalian banjir lahar melalui infrastruktur pengendali sedimen dengan teknologi sabo di Merapi dan sistem irigasi lahan berpasir di pantai selatan Samas Bantul.
Wilayah sungai, kata Subandrio, merupakan miniatur suatu negara, Indonesia mempunyai lebih 30 balai lebih yang mengelola beberapa sungai. Di Sermo ini apa yang diciptakan Tuhan, dikelola airnya dan disimpan di bukit-bukit yang meresap ke bawah. Akar-akarnya bagus, zona akarnya 5 meter lebih, air dicengkeram, sinar matahari tidak tembus ke bawah, itu melindungi tanahnya di hutan, agar air tidak serta menguap. Sehingga air disimpan di dalam tanah, awet jumlahnya/kualitasnya.
Punya air seperti waduk Sermo ini bisa untuk irigasi, terjamin sepanjang tahun. Ada irigasi maka ada pangan, karena potensi pangan banyak maka tidak usah ekspor pangan, sehingga ketahanan pangan kuat. Ada air juga bisa untuk bendungan, dan pembangkit listrik. Listrik kan multiplier efeknya banyak sekali, ada pabrik dan lainnya, bermunculan industri, masuk devisa, maka pengangguran terjawab, dan masih banyak lagi. Air yang ada di hutan atau atas seperti Sermo ini bisa turun ke bawah dan mengaliri ke sungai, sehingga selalu ada air.
Seperti diketahui tujuan dibangunnya waduk Sermo adalah untuk suplesi daerah irigasi Sistem Kalibawang dengan areal 7.152 hektar. Selain kebutuhan irigasi, air dari waduk juga digunakan untuk air baku air minum PDAM Kulonprogo sebesar 150 liter/detik dan penggelontoran Kota Wates sebesar 50 liter/detik. Dan kontribusi sabuk hijau bagi masyarakat adalah untuk pengawetan air di sumber air alternatif, hijauan makanan ternak, dan tanaman serbaguna.
Di Indonesia rata-rata airnya keruh, sedangkan di Waduk Sermo airnya jernih, ini menunjukkan tidak ada sedimen yang masuk, karena semua tertutup hutan. Sebelumnya juga dilakukan peninjauan pengendalian banjir lahar melalui infrastruktur pengendali sedimen dengan teknologi sabo di Merapi dan sistem irigasi lahan berpasir di pantai selatan Samas Bantul.
Wilayah sungai, kata Subandrio, merupakan miniatur suatu negara, Indonesia mempunyai lebih 30 balai lebih yang mengelola beberapa sungai. Di Sermo ini apa yang diciptakan Tuhan, dikelola airnya dan disimpan di bukit-bukit yang meresap ke bawah. Akar-akarnya bagus, zona akarnya 5 meter lebih, air dicengkeram, sinar matahari tidak tembus ke bawah, itu melindungi tanahnya di hutan, agar air tidak serta menguap. Sehingga air disimpan di dalam tanah, awet jumlahnya/kualitasnya.
Punya air seperti waduk Sermo ini bisa untuk irigasi, terjamin sepanjang tahun. Ada irigasi maka ada pangan, karena potensi pangan banyak maka tidak usah ekspor pangan, sehingga ketahanan pangan kuat. Ada air juga bisa untuk bendungan, dan pembangkit listrik. Listrik kan multiplier efeknya banyak sekali, ada pabrik dan lainnya, bermunculan industri, masuk devisa, maka pengangguran terjawab, dan masih banyak lagi. Air yang ada di hutan atau atas seperti Sermo ini bisa turun ke bawah dan mengaliri ke sungai, sehingga selalu ada air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar