1.Kenapa tanaman di
hutan dapat tumbuh subur dan hasilnya bagus, padahal tidak ada yang
memeliharanya?
JAWAB:
Hal
ini dikarenakan siklus hara berlangsung secara seimbang dan dalam keteraturan
secara alami. Diantaranya hara-hara yang diserap oleh tanaman menyebabkan
tumbuhan hutan tumbuh subur. Seiring berjalannya waktu seperti proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan mengalami proses yang dinamakan
adaptasi-tumbuh hungga senses. Pepohonan beserta tanaman yang mengelilinginya
lambat laun daun, ranting, batang atau organ tanaman lain akan gugur jatuh
kedalam tanah. Yang lama kelamaan akan membusuk dan akhirnya menyatu menjadi
unsur hara didalam tanah. Sehingga dengan adanya bagian-bagian tanaman yang
jatuh ke tanah otomatis akan membantu mengembalikan jumlah unsur hara kedalam
tanah. Jadi disini dapat dilihat ada proses penyerapan unsur hara sekaligus
pengembalian unsur hara yang diambil ke dalam tanah oleh tanaman. selain itu di dalam hutan juga terdapat beragam flora
maupun fauna yang sangat beranekaragam. Dengan adanya proses-proses alami hewan
juga nantinya akan mengalami kematian dan menjadi bangkai. Bangkai tersebut
akan mengalami proses pembusukan sehingga bisa menjadi salah satu bahan yang
dapat diurai oleh decomposer menjadi unsur hara didalam tanah. Nah, dengan
adanya proses siklus yang beraturan dan alami dalam ekosistem hutan
mengakibatkan tanaman-tanaman maupun hewan yang sudah mengalami proses
dekomposisi oleh decomposer dan berlanjut dengan proses demineralisasi membantu
mengembalikan kandungan unsur hara kedalam tanah. Proses siklus tertutup ini
berlangsung dengan keteraturan dan seimbang tanpa adanya campur tangan dari
manusia.sehingga tanpa adanya pemupukan tumbuhan yang hidup di hutan dapat
tumbuh dengan subur.
2.Bisakah kita membudidayakan
tanaman dengan menggunakan sistem yang terjadi pada tanaman hutan?
JAWAB:
BISA, Karena dengan menerapkan siklus
hara tertutup nantinya justru akan mendukung proses alam yang balance
(seimbang). Dengan mengadopsi system yang terjadi di hutan justru kita seperti
menerapkan system pertanian organic, ada proses take and give di ekosistem sawah. Dimana unsur hara yang diserap
oleh tanaman dari dalam tanah nantinya juga akan dikembalikan melalui
sersah/sampah/sisa tanaman maupun organisme yang ada di ekosistem tersebut.
Sehingga kita dapat membantu mempertahankan tingkat kesuburan tanah dari
degradasi atau kerusakan lahan akibat
penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan. Semisal saja pertanian budidaya
padi. Pastinya banyak unsur hara yang diserap oleh tanaman tersebut sehingga
mengurangi jumlah unsur hara dalam sawah. Namun dengan membiarkan sisa/bekas
jerami di sawah untuk beberapa waktu hingga membusuk akan efektif dalam
membantu pegembalian unsur hara ke lingkungan sehingga nantinya ketika areal
tersebut akan diusahakan suatu komoditas yang sama atau yang lainnya tetap akan
mendukung produksi yang maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar