Selasa, 15 Maret 2016

ONE STEP MORE



LANGKAH IMPIAN BERBAGI BIDANG PENDIDIKAN



1.   MENGENALI POTENSI DAERAH DAN MENCOBA memperkenalkan inovasi teknologi yang saya dapat di bangku kuliah atau sharing dengan ahli, praktisi, dosen, peneliti atau inspirasi lain kepada masyarakat untuk membangun potensi tersebut dalam rangka ke arah mencapai peningkatan kesejahteraan.
2.   Membangun pertanian sesuai dengan basis desa tersebut dengan modal ilmu dan teknologi yang saya dapat di perkuliahan. Seperti pelatihan tentang agroforestry, verticulture, pengembangan budidaya sayur organic, teknologi peningkatan hasil tanaman pangan kepada masyarakat, atau pengelolaan organisme pengganggu tanaman secara terpadu.
3.   Pengenalan tokoh-tokoh teladan yang inspiratif dan prestatif kepada anak usia sekolah.
Memberikan banyak kisah dan sharing prestasi luar biasa tentang tokoh-tokoh baik nasional maupun internasional yang luar biasa seperti B.J Habibi, Ir. Soekarno, Thomas Alva Edison, Ibnu Sina dsb yang di tengah keterbatasan dan kesempitan mereka terus berjuang hingga akhirnya mampu berkarya dan memberikan manfaat bagi orang banyak.
4.   Pengembangan rasa percaya diri .
Memotivasi mereka agar mereka tidak minder terhadap keterbatasan mereka, dengan cara banyak sharing terkait kisah anak cucu negeri Indonesia yang dulunya berasal dari keluarga miskin di daerah terpencil tapi mampu menyabet sejumlah prestasi sampai tingkat nasional dan internasional. Bisa juga dengan nonton bareng film Laskar Pelangi lalu membedah isi filmnya.
5.   Melatih anak untuk mengembangkan jiwa kreatifitasnya
Setiap anak memiliki potensi masing-masing dan  berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jika ada yang berpotensi di bidang IPA maka diajak keluar melihat alam dan menguji daya tangkap mereka terkait pesan, kesan dan apa yang akan mereka lakukan dengan persoalan tadi atau bisa juga diajak melakukan eksperimen di laboratorium percobaan jika ada. Jika ada yang berpotensi di bidang bahasa maka diajak untuk membaca buku dan memacu mereka untuk berlatih menulis karya dsb.
4.   Memberikan kasih sayang yang diperlukan anak selayaknya seorang Ibu yang menyayangi anaknya. Biasanya anak-anak daerah pedalaman sangat haus akan sebuah kasih saying dalam pendidikan. Karena disana amat jarang relawan yang menjangkau dan mau memberikan dedikasinya untuk membangun pendidikan disana. Harapannya dengan begitu mereka juga akan merasakan betapa indahnya sebuah dunia pendidikan. Apalagi jika hubungan emosional bisa terjalin harapannya mereka akan bisa merasakan indahnya sebuah dunia pendidikan layaknya ia diajarkan sebuah pelajaran dan survive dalam hidup ini oleh orang tua mereka sendiri.
5.   Membiasakan anak berdisiplin mulai dari hal-hal kecil.
Mencoba memberikan beberapa peraturan berdasarkan kesepakatan bersama, kemudian mencoba mendidik mereka agar bisa melaksanakan apa yang telah disepakati. Misal dalam hal ketepatan pengumpulan tugas, on time saat berangkat ke sekolah, membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman sekitar dan mencintai lingkungan dengan tidak mencorat-coret meja atau kursi maupun fasilitas yang ada.
6.    Anak dibiasakan  dengan etiket umum yang mesti dilakukan dalam pergaulannya.
Dalam hal ini pembentukan karakter cukup penting, apalagi jika anak tersebut seusia TK ataupun awal SD masih berada pada fase emas pembentukan karakter anak.  Semisal :
a.    Mencontohkan kepada anak cara berbicara yang baik dan sopan kepada orang lain.
b.   Bila membantah diperingatkan  supaya kembali kepada kebenaran dengan suka rela, jika memungkinkan. Tapi kalau tidak, dipaksa untuk menerima kebenaran, karena hal ini lebih baik daripada tetap membantah dan membandel.
c.     mengucapkan terima kasih kepada murid jika menuruti perintah dan menjauhi larangan. juga sekali-kali memberikan hadiah yang disenangi berupa makanan, mainan atau diajak jalan-jalan sebagai bentuk apresiasi kepada mereka
d.    Dibiasakan menghormati milik orang lain, dengan tidak mengambil  permainan ataupun makanan orang lain, sekalipun permainan atau makanan saudaranya sendiri.
7.   Pengajaran hak-hak kedua orangtua,
Memberikan mereka materi khusus dan percontohan atau pembelajaran terkait menghormati orang tua yang diajarkan dalam islam. Semisal ketika orang tua membutuhkan bantuan, maka harus didahulukan, menghargai orang tua, memiliki tata karma terhadap  mereka. Karena ini adalah salah satu hal yang melatih ESQ anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar