JURUS
JITU MENGHADAPI UTS
(UJIAN
TENGAH SEMESTER)
Edisi 2
Edisi 2
Tak
terasa waktu kuliah berjalan begitu cepatnya. Tentunya seperti sebuah proses
pendidikan pada umumnya bahwa mahasiswa akan menghadapi yang namanya ujian.
Mungkin banyak diantara kita yang berpikir bahwa ujian adalah sesuatu yang identik
dengan hal-hal yang menakutkan, sangar, ngeri dan cukup menguras otak serta
energy. Bahkan banyak diantara kita tak tanggung-tanggung menghabiskan waktu
satu malam suntuk untuk belajar atau yang dikenal dengan SKS (Sistem Kebut
Semalam). Di kalangan mahasiswa sendiri SKS sudah menjadi rahasia umum terutama
menjelang ujian.
Ujian
sebenarnya adalah sarana untuk evaluasi. Ujian tengah semester tidak jauh beda
dengan ujian-ujian yang lainnya. Namun tetaplah yang namanya ujian perlu
persiapan yang cukup matang agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan. Ada
beberapa tips jitu menghadapi UTS yaitu:
1. Planning
Perencanaan yang matang
dalam setiap pelaksanaan suatu aktivitas atau program sangatlah penting.
Seperti kata pepatah bahwa ketika kita
gagal merencanakan berarti sama saja dengan kita merencanakan gagal.
Keberhasilan kita seperti apa adalah tergantung perencanaan. Harus ada target
yang terpasang dalam pribadi masing-masing khususnya terkait dengan nilai yang
ingin dicapai sehingga diri menjadi tergerak untuk berupaya semaksimal mungkin
mencapai targetan yang telah ditetapkan.
2. Persiapan-persiapan
yang diperlukan :
a. Ketika
pagi hari UTS, diusahakan malamnya jangan belajar terlalu keras namun harus
dicicil belajar jauh hari sebelumnya
sehingga paginya saat ujian otak menjadi enjoy dan tetap fresh. Proporsi yang
tepat dalam belajar adalah sedikit demi sedikit namun dilakukan secara kontinyu
atau berkesinambungan.
b. Sebelum
menghadapi ujian dijadwalkan untuk memohon restu kepada kedua orang tua. Karena
tidak bisa dipungkiri bahwa ridho Allah adalah tergantung ridho orang tua.
Insya Allah doa-doa orang tualah yang akan membantu memperlancar perjalanan
kita dalam menghadapi segala macam ujian. Untaian bait dan kata-kata terindah
merekalah yang akan memperindah perjalanan kita dalam menempuh kehidupan dan pendidikan.
c. Mengenali
dosen mata kuliah yang diujikan.
Maksudnya
adalah mengenali tipe sang dosen dalam membuat kriteria soal. Hal ini bisa
dilakukan dengan mencoba melihat soal-soal mata ujian yang beliau ampu pada
periode sebelumnya. Apakah dosen yang bersangkutan cenderung mengambil soal
sesuai teori, analisis, pemahaman, penghitungan sederhana atau sekelumit soal
yang memiliki taraf kesulitan tertentu. Ini akan membantu kita dalam menerapkan
system strategi belajar yang tepat.
d. Cara
belajar efektif
Tahap
ini lebih menyesuaikan tipe belajar tiap individu. Karena pada dasarnya tiap
mahasiswa memiliki tipe belajar yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
e. Saat
ujian pelaksanaan, berangkat lebih awal untuk menghindari telat . sebab ketika
datang terlambat membuat pikiran carut marut dan perasaan nervous sehingga materi yang telah dipelajari menjadi berguguran satu persatu .
f. Berdoa
terlebih dahulu dan pahami soalnya. Soal yang dirasa paling mudah lebih baik
dikerjakan dahulu.
g. Gunakan
waktu sebaik-baiknya.
h. KEJUJURAN
Hakikat
seorang akademisi adalah kejujuran. Kejujuranlah yang akan mengantarkan tiap
diri kepada kesuksesah hakiki dan keberkahan hidup. Mencontek hanyalah akan mengotori
sebuah perjalanan dari proses panjang kehidupan insan manusia. Ia akan membuat
hidup menjadi tidak berkah dan mempersulit kita dalam meraih masa depan dan
hakikat kesuksesan yang didambakan.
Pendidikan adalah
sebuah proses. Jadi jangan hanya berpikir hasil. Marilah kita berproses.
Berdasarkan sebuah research membuktikan bahwa IQ (Intelegency Quotient) dalam
perananya sebagai kontribusi kesuksesan seseorang tidaklah lebih dari 20%. Oleh
karena itu hanya berpaku pada hasil nilai yang baik sehingga menghalalkan
segala cara seperti mencontek adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan sangat
dibenci Allah. Karena Islam mengajarkan muslim untuk selalu dalam kejujuran
apapun kondisinya. Meskipun begitu islam juga menganjurkan untuk selalu
berprestasi terkait dengan bidang apapun yang digeluti. Karena sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat
orang yang berilmu beberapa derajat diatas.
Marilah kita
menjadi muslim yang berprestasi namun dengan tetap mengutamakan kejujuran.
Jadikan setiap waktu yang berlalu ada aktivitas yang memberikan kontribusi atau
manfaat sehingga kita terhindar dari kriteria orang-orang yang termasuk merugi.
Jangan biarkan diri tenggelam dalam kemalasan. Apapun yang dilakukan dengan
malas akibatnya akan balik ke diri sendiri juga. Sejatinya kemalasan ibarat
kanker yang semakin dibiarkan akan menumpuk yang menyebabkan kanker itu makin
parah sehingga dampak buruknya balik ke diri sendiri.
Dan satu hal
yang harus diingat wahai saudaraku, UTAMAKAN KEJUJURAN. Bahwasannya Allah
selalu melihat apa yang kita kerjakan. Setiap aktivitas dan tiap detik yang
berlalu tak pernah lepas dari pengawasan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar