Selasa, 21 Juni 2016

Jurus Jitu Menghadapi UTS

JURUS JITU MENGHADAPI UTS
(UJIAN TENGAH SEMESTER)
Edisi 2




Tak terasa waktu kuliah berjalan begitu cepatnya. Tentunya seperti sebuah proses pendidikan pada umumnya bahwa mahasiswa akan menghadapi yang namanya ujian. Mungkin banyak diantara kita yang berpikir bahwa ujian adalah sesuatu yang identik dengan hal-hal yang menakutkan, sangar, ngeri dan cukup menguras otak serta energy. Bahkan banyak diantara kita tak tanggung-tanggung menghabiskan waktu satu malam suntuk untuk belajar atau yang dikenal dengan SKS (Sistem Kebut Semalam). Di kalangan mahasiswa sendiri SKS sudah menjadi rahasia umum terutama menjelang ujian.


Ujian sebenarnya adalah sarana untuk evaluasi. Ujian tengah semester tidak jauh beda dengan ujian-ujian yang lainnya. Namun tetaplah yang namanya ujian perlu persiapan yang cukup matang agar hasil yang didapat sesuai dengan harapan. Ada beberapa tips jitu menghadapi UTS yaitu:
1.      Planning
Perencanaan yang matang dalam setiap pelaksanaan suatu aktivitas atau program sangatlah penting. Seperti kata pepatah bahwa ketika kita gagal merencanakan berarti sama saja dengan kita merencanakan gagal. Keberhasilan kita seperti apa adalah tergantung perencanaan. Harus ada target yang terpasang dalam pribadi masing-masing khususnya terkait dengan nilai yang ingin dicapai sehingga diri menjadi tergerak untuk berupaya semaksimal mungkin mencapai targetan yang telah ditetapkan.


2.      Persiapan-persiapan yang diperlukan :
a.       Ketika pagi hari UTS, diusahakan malamnya jangan belajar terlalu keras namun harus dicicil  belajar jauh hari sebelumnya sehingga paginya saat ujian otak menjadi enjoy dan tetap fresh. Proporsi yang tepat dalam belajar adalah sedikit demi sedikit namun dilakukan secara kontinyu atau berkesinambungan.
b.      Sebelum menghadapi ujian dijadwalkan untuk memohon restu kepada kedua orang tua. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa ridho Allah adalah tergantung ridho orang tua. Insya Allah doa-doa orang tualah yang akan membantu memperlancar perjalanan kita dalam menghadapi segala macam ujian. Untaian bait dan kata-kata terindah merekalah yang akan memperindah perjalanan kita dalam menempuh kehidupan dan pendidikan.
c.       Mengenali dosen mata kuliah yang diujikan.
Maksudnya adalah mengenali tipe sang dosen dalam membuat kriteria soal. Hal ini bisa dilakukan dengan mencoba melihat soal-soal mata ujian yang beliau ampu pada periode sebelumnya. Apakah dosen yang bersangkutan cenderung mengambil soal sesuai teori, analisis, pemahaman, penghitungan sederhana atau sekelumit soal yang memiliki taraf kesulitan tertentu. Ini akan membantu kita dalam menerapkan system strategi belajar yang tepat.
d.      Cara belajar efektif
Tahap ini lebih menyesuaikan tipe belajar tiap individu. Karena pada dasarnya tiap mahasiswa memiliki tipe belajar yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
e.       Saat ujian pelaksanaan, berangkat lebih awal untuk menghindari telat . sebab ketika datang terlambat membuat pikiran carut marut dan perasaan  nervous sehingga materi yang telah  dipelajari menjadi berguguran satu persatu .
f.       Berdoa terlebih dahulu dan pahami soalnya. Soal yang dirasa paling mudah lebih baik dikerjakan dahulu.
g.      Gunakan waktu sebaik-baiknya.
h.      KEJUJURAN
Hakikat seorang akademisi adalah kejujuran. Kejujuranlah yang akan mengantarkan tiap diri kepada kesuksesah hakiki dan keberkahan hidup. Mencontek hanyalah akan mengotori sebuah perjalanan dari proses panjang kehidupan insan manusia. Ia akan membuat hidup menjadi tidak berkah dan mempersulit kita dalam meraih masa depan dan hakikat kesuksesan yang didambakan.

Pendidikan adalah sebuah proses. Jadi jangan hanya berpikir hasil. Marilah kita berproses. Berdasarkan sebuah research membuktikan bahwa IQ (Intelegency Quotient) dalam perananya sebagai kontribusi kesuksesan seseorang tidaklah lebih dari 20%. Oleh karena itu hanya berpaku pada hasil nilai yang baik sehingga menghalalkan segala cara seperti mencontek adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dan sangat dibenci Allah. Karena Islam mengajarkan muslim untuk selalu dalam kejujuran apapun kondisinya. Meskipun begitu islam juga menganjurkan untuk selalu berprestasi terkait dengan bidang apapun yang digeluti. Karena sesungguhnya Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat diatas.


Marilah kita menjadi muslim yang berprestasi namun dengan tetap mengutamakan kejujuran. Jadikan setiap waktu yang berlalu ada aktivitas yang memberikan kontribusi atau manfaat sehingga kita terhindar dari kriteria orang-orang yang termasuk merugi. Jangan biarkan diri tenggelam dalam kemalasan. Apapun yang dilakukan dengan malas akibatnya akan balik ke diri sendiri juga. Sejatinya kemalasan ibarat kanker yang semakin dibiarkan akan menumpuk yang menyebabkan kanker itu makin parah sehingga dampak buruknya balik ke diri sendiri.
Dan satu hal yang harus diingat wahai saudaraku, UTAMAKAN KEJUJURAN. Bahwasannya Allah selalu melihat apa yang kita kerjakan. Setiap aktivitas dan tiap detik yang berlalu tak pernah lepas dari pengawasan Allah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar