Jumat, 24 Juni 2016

karena aku, kamu, dan kita adalah Kammi ^_^

AKU,DAKWAH , DAN KAMPUS


Tulisan ini sebenarnya sudah saya buat sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya sekitar awal tahun 2013. Dan ternyata setelah saya buka file-file lama, ehh ternyata pena-pena yang menjadi coretanku saat awal-awal memasuki dan mengenal dunia dakwah kampus bermunculan. Setelah melihat-lihat tulisanku jaman dahulu sampai saat ini ternyata kutemui beberapa perbedaan. Dan semoga saja saat ini saya sudah menjadi insan yang semakin baik dari kemarin. dan akan terus menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
Semoga tinta-tinta ini menjadi salah satu pembuka ruang bagi para generasi muda untuk memiliki kecintaan terhadap dunia tulis menulis. Yaaahhh terkadanga tulisan-tulisan besar itu berawal dari sesuatu yang sederhana namun kontinyu, sehingga dari hal-hal sederhana tadi melatih kita untuk mampu mengaktualisasikan diri dan menjadi pribadi yang lebih maju.

 
Manusia sesungguhnya hanyalah sebuah makhluk ciptaan Allah yang bertugas menjadi khalifah di muka bumi ini. Begitu juga dengan aku yang diberi amanah Allah untuk hidup di dunia ini sebuah visi, misi yang telah dirancangNya. Sebagai mahasiswa yang menjadi salah satu pemegang nasib masa depan bangsa ini menuju kejayaan islam. Sudah menjadi sebuah kewajiban saya untuk memperjuangkan nasib umat ini. Namun seperti yang kita lihat bahwa sekarang ini umat islam begitu terpuruk, terpecah belah, bahkan kepedulian pada sesamapun sangat kurang.

Pemahaman dan penerapan Islam secara parsial menyebabkan kekuatan agama ini tidak kelihatan bahkan tidak efektif. Untuk ini, metode dakwah harus diperbarui agar sesuai dengan perkembangan zaman. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dakwah tidak hanya terbatas menggunakan media tradisional (mimbar) tapi juga menggunakan multimedia. Begitu juga jaringan dakwah harus diperkuat; kerja sama antar lembaga dakwah dunia harus ditingkatkan. Perbedaan-perbedaan aliran, mazhab atau pendekatan dakwah harus disikapi secara bijak. Lakukanlah kerja sama dalam hal-hal yang disepakati, bertoleransilah dalam hal-hal yang berbeda pendapat!

Selain itu pendidikan tidak boleh diabaikan. Ini adalah aspek paling penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Umat Islam harus dapat memadukan dua sumber ilmu yang dua-duanya berasal dan Allah: ilmu-ilmu kewahyuan dan ilmu-ilmu kealaman. Khazanah Islam digali, kemajuan ilmu pengetahuan Barat dimanfaatkan. Sistem pendidikan diperbarui dan disempurnakan.

Dalam memegang amanah dakwah begitu banyak yang pengalaman yang didapatkan. Diantaranya ketika saya berusaha mengajak teman-teman dalam berjuang dan merekrut mereka untuk masuk dalam sebuah wajihah atau jemaat keislaman, banyak yang antusias pada awalnya meskipun tak jarang juga yang mengabaikan ajakan saya atau kurang suka dengan ajakan itu. Namun saya terus semangat untuk selalu mengajak para generasi muda khususnya mahasiswa baru yang masih memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dalam dakwah ini.

Alhamdulillah dari sekitar 10 orang yang saya ajak, 5 diantaranya mengikuti organisasi kerohanian. Akan tetapi tak semudah yang dibayangkan, bahwa tantangan dakwah memang berat, makanya hanya sedikit yang mau berjuang di jalan ini. Satu diantara mereka meminta ijin  keluar tidak bisa melanjutkan organisasi ini oleh karena beberapa hal yang memaksa dia keluar. Padaha dia sudah saya ikutkan salah satu training pengkaderan di harakah islam  dan cukup antusias dengan materinya. Sungguh sangat sedih saya ketika adik yang saya rangkul ke dalam jamaah ini dan memiliki semangat yang tinggi dalam berorganisasi namun dia memilih untuk keluar perihal bukan karena keinginannya sendiri untuk keluar tapi karna terdesak oleh suatu hal. Aku belum bisa mempertahankannya untuk tetap berjuang di jalan ini. Akhirnya saya tetap memotivasi dia untuk tetap masuk dalam sebuah wajihah di luar meskipun sudah tidak bergabung dalam organisasi keislaman di kampus.

Bagaimanapun juga aku harus tetap going on dan tidak boleh berhenti disini, karena perjalanan dakwah masih panjang. Aku harus tetap merekrut kader-kader baru dan mengajak orang-orang untuk berbuat kebaikan yang ditanganNya lah masa depan islam akan kembali. Dalam menekuni jalan islam ini memang tak sedikit apa yang dimiliki harus dikorbankan. Waktu, tenaga, uang, pikiran, kesabaran, dan dedikasi harus totalitas penuh keikhlasan diberikan bahkan tetesan keringat dan airmata mengiringi doa dan perjuanganku. Terkadang saya merasa sangat lelah sekali ketika banyak tugas-tugas kampus yang menumpuk dengan seabrek agenda lain yang menunggu, pikiran yang ikut menanggung beban dakwah ini untuk terus berpikir bagaimana caranya memberi kontribusi bagi umat, bersabar akan segala macam perbedaan pendapat, dan mengatasi persoalan yang selalu menghantam dakwah, juga kebulatan tekat yang tak jarang pasang surut bergejolak dalam diri ini.

Menjadi seorang intelek yang melek agama dan insya Allah berusaha berakhlak seperti ulama, itulah salah satu hal yang ingin saya kejar saat ini. Mengingat sekarang umat ini memerlukan sosok mujahid yang berakhlak mulia memperjuangkan agama Allah, berilmu pengetahuan yang tangguh, hanif dalam bertindak dan bisa memberikan sumbangsih bagi kemajuan peradaban islam yang saat ini tengah terjajah oleh orang-orang kafir dan musuh-musuh islam. Karna mahasiswa adalah Agent of change, guardian of value, leader of this country become islamic bright future.


 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar