Jumat, 24 Juni 2016

SYAHADATAIN


Syahadat merupakan sebuah ikrar, bukti, sumpah, janji, pngakuan, kesaksian, kontrak yang mempunyai konsekuensi logis berupa perintah dan larangan sekaligus sebuah pintu gerbang menuju kebahagiaan hakiki. Perbedaan orang islam dengan non-islam terletak paling fundamental terletak pada 2 kalimat syahadat yang berbunyi:
Asyhadu’alla ilaaha ilallah
Waasyhaduanna muhammadar Rasulullah
Artinya : tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Dari petikan kalimat syahadat tadi dapat dimaknai bahwa seorang yang beragama islam mengakui  esistensi Allah sebagai satu-satunya Rabb atau Tuhan mereka, dan Nabi Muhamad adalah utusanNya yang memiliki tugas sebagai seorang rasul pembawa risalah islam berupa kabar pembawa berita gembira dan pemberi  peringatan.
Sebuah pelajaran dapat diambil dari kisah paman Rasulullah yakni Abu Thalib. Beliau adalah sosok dari kaum kafir Qurays dari kabilah Bani Hasyim yang sangat menyayangi Rasulullah. Ia selalu ikut berperang bersama Rasulullah dalam membela islam. Bahkan beliau selalu berada di garda depan demi melindungi sang keponakan tercinta. Bahkan ketika rasulullah mengalami penganiayaan oleh para kaum kafir Qurays, Abu Thalib selalu membelanya dan melindungi Rasulullah SAW. Maka tidaklah heran apabila Rasulullah sangat mencintai sang paman, begitupun sang paman juga amat menyayangi Rasulullah. Setiap waktu, harta, dan jiwa yang ia miliki selalu digunakan untuk membantu dakwah Rasul. Akan tetapi ada satu hal yang amat membuat Rasulullah sedih. Pamanya tercinta tidak mau mengucapkan 2 kalimat syahadat hingga akhir hayatnya. Yang menyebabkan sang paman harus mendekam di bawah siksa api neraka karena tidak mau bersyahadat.
Kisah lain pula dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi kita adalah sosok sahabat rasulullah yang tergabung dalam Khulaufur Rasyidin yakni Amirul mukminin Umar Bin Khattab. Umar ra sebelum masuk islam adalah sosok yang sangt sangar, keras, dan bahkan pernah membenci Rasulullah hingga mau membunuhnya. Akan tetapi kehendak Allah berkata lain. Allah menjawab doa Rasulullah yang memohon padaNya untuk mengislamkan satu diantara 2 orang yang akan menjadi pejuang dan pemerkuat Islam yakni Umar bin Khattab atau Amr bin Hisyam/Abu Jahal. Watak mereka berdua sama-sama keras dan sama-sama memusuhi islam akan tetapi sosok yang membedakan Umar dengan Abu Jahal adalah kebenaran dalam hatinya. Umar adalah  sosok yang profesional dan arif, dia memiliki hati yang bersih sedangkan Abu Jahal sosok yang mengedepankan ego dan penuh kesombongan. Akhirnya Allah menurunkan hidayah kepada Umar ra. Untuk masuk islam dan dengan bergabungnya dia dalam pasukan kaum muslimin menjadi sebuah kekuatan yang sangat diperhitungkan hingga akhir hayatnya.
Kalau dicermati perbedaan nyata dari kedua sosok tokoh (Abu Thalib dan Umar ra. Adalah terletak pada syahadatnya). Mereka sebenarnya sama-sama berjuang bersama Rasulullah membela islam akan tetapi Umar bin Khattab mengucapkan kalimat syahadat sedang Abu Thalib tidak bersyahadat hingga akhir hayatnya yang menyebabkan ia termasuk golongan orang-orang yang tidak beriman.
3 tuntutan syahadat adalah :
1.    Meyakini dengan hati
2.    Diucapkan dengan lisan
3.    Mengamalkan lewat perbuatan.
Apabila hanya meyakini saja akan tetapi tidak bersyahadat, maka dia dikategorikan bukan orang yang beriman, pun jika diucapkan dengan lisan saja tanpa diyakini dengan hati maka sama saja belum beriman karena bisa jadi seseorang itu memperlihatkan keimanannya lewat lisan tapi sesungguhnya ia tidak beriman dan mereka menyembunyikan kekafirannya. Dan orang-orang seperti ini pada zaman Rasulullah SAW cukup banyak jumlahnya. Allah melaknat orang yang musyrik. Sebagaimana pada zaman dahulu Allah SWT pernah menegur Rasulullah lewat sebuah ayat Al Quran yang diwahyukanNya sehabis Rasulullah menyolatkan jenazah laknatullah Abdullah bin Ubay Bin Salul. Begitu[ula ketika hanya diucapkan dan diyakini saja tanpa amal nyata maka keimanan seseorang menjadi kurang sempurna.
Ada banyak sekali ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan akan kemurnian ajaran islam diantaranya QS. Ali Imran : 18, QS. Al Waqi’ah:74-76, QS Al A’raf:172. Janji Allah adalah benar dan pasti. Sesungguhnya setiap manusia yang Allah ciptakan adalah dalam keadaan beriman tergantung orangtuanyalah yang menjadikannya tetap Islam, atau menjadi Nasrani, Yahudi atau majusi. Karena sejak ditiupkannya ruh sejatinya kita telah mengakui bahwa Allah adalah tuhan kita dan Rasulullah adalah UtusanNya. Dan kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban kita terhadap ikrar yang telah kita ucapkan.
Mengapa kita harus bersyahadat?
1.    Syahadat itu adalah bukti bahwa kita mengakui Allah sebagai Tuhan kita, sang pencipta, penguasa dan Rabb yang wajib disembah.
Bukti bahwa tuhan ada adalah:
a.    Segala sesuatu ada yang menciptakan.
Ibaratnya sebuah kursi. Kursi itu tidak akan serta merta terbuat dengan sendirinya tanpa ada yang membuatnya. Dari kayu di hutan kemudian ditebang, dipotong sesuai bentuk atau design yang dikendaki, dipaku, diampelas, dicat, diukir dan sebagainya yang tidak terlepas dari peran sang pembuatnya. Begitupula alam semesta dan seluruh isinya ini, tidak akan serta merta terbuat sendiri. Ada tangan Allah yang menciptakannya.
b.    Tidak mungkin manusia menciptakan alam semesta karena kemampuan manusia terbatas.
2.    Fitrah manusia meminta pertolongan saat terkena musibah.
Manusia diciptakan dengan fitrah. Namun seringkali ia lalai karena kesibukan dan kenikmatan duniawi. Saat sehat dia berkata I don’t need God, saat pesta dia seolah berkata I don’t Need a God, saat  ia meraih berbagai kenikatan duniawi ia seringkali juga berkata hal sama. Akan tetapi saat dia tertimpa sakit yang cukup keras ia sering tersadar Why God never help Me, and didn’t answer my pray padahal dulu ia tidak pernah mengingat Tuhan. Ini menjadi bukti bahwasannya manusia itu sebenarnya haus akan rasa belas kasih sayangNya.
3.    Alam semesta ,emjadi bukti nyata adanya tuhan
a.    Sebab akibat ada yang menciptakan
b.    Terjadi secara sengaja
c.    QS Al. Ikhlas
d.   Keteraturan orbit dab planet-planet.
Cara mengetahui Allah :
1.    Al Qur’an dan As Sunah
2.    Qalbu
3.    Panca Indera (akan tetapi terbatas)
4.    Berpikir Imiah atau logika
Syarat syahadat diterima Allah :
1.    Taqwa
2.    Berkonsekuensi terhadap syahadat
3.    Iman, lisan, hati, perbuatan bersinergi
4.    Tida ada kesyirikan
5.    Yakin tidak ada keraguan sedikitpun
6.    Cinta
7.    Makrifatullah
8.    Ikhlas
9.    Ridho
Kita meyakini bahwa Islam adalah agama yang sempurna, kita harus bangga menjadi umat islam dan yakin bahwa islam adalah satu-satunya jaran yang membawa kebahagiaan dan kebajikan. Berikut macam-macam agama berdasarkan asalnya :

SAMAWI
(langsung dari Allah)
ARDHY
(Buatan Manusia)
Islam
Tionghoa
Nasrani
Budha
Yahudi
Hindu

Konghucu

Protestan

Majusi

 Agama yang berasal dari  buatan manusia pastilah tidak akan diterima oleh Allah SWT. Karena agama ardhy dibuat atas akal manusia yang terbatas dan pada dasarnya ia menyembah berhala atau taghut yang dilaknat oleh Allah. Kelak mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih karena menyekutukan Allah. Sedangkan agama samawi Yahudi dan nasrani sudah banyak mengalami penyimpangan dari pedoman yang asli karena Al kitab mereka telah mengalami banyak perubahan dan diotak-atik oleh hawa nafsu dan kesombongan manusia dan mereka telah terlalu jauh salah melangkah dari apa yang digariskan oleh Allah. Sedangkan Islam adalah satu-satunya  agama yang menjadi agama penyempurna risalah sebelumnya hingga akhir zaman. Allah telah berjanji akan menjaga kemurnian dan keaslian dari Al Qur’an yang menjadi pedoman umat islam. Dan tidak akan pernah usang dimakan waktu dan tempat. Al Qur’an akan terus eksis dan fleksibel atau menyesuaikan perkembangan zaman hingga hari kiamat datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar